Bukan Batang, Pemerintah Sempat Pilih Brebes untuk Bangun Kawasan Industri

Pemerintah Sempat Pilih Brebes untuk Bangun Kawasan Industri

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menceritakan awal mula pemilihan lokasi pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Hal ini dijelaskan Bahlil saat peresmian operasional KIT Batang atau Grand Batang City, pada Jumat (26/7/2024), yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Investasi/BKPM.

“Kawasan Industri Batang ini melalui perjalanan panjang, tepatnya dimulai pada November 2019. Saya masih ingat ketika itu Bapak Presiden memerintahkan kami untuk mencari lokasi kawasan industri. Saat itu, kami awalnya mendapatkan lokasi di Brebes, bukan di Batang,” ujarnya.

Namun, setelah diperiksa, ternyata lokasi di Brebes berada 2,5 meter lebih rendah dari permukaan jalan dan merupakan bekas tambak udang dengan kedalaman 3 meter.

“Jadi jika kita melakukan reklamasi, hingga masa pemerintahan Presiden Jokowi selesai pun, reklamasi tersebut belum tentu selesai,” tambahnya.

Kemudian, menurut Bahlil, Presiden memerintahkan untuk mencari lokasi alternatif lain. Akhirnya, timnya menemukan lokasi di Batang. “Areal ini sebelumnya adalah areal tebu dan karet, dan dulunya sulit dipercaya bahwa akan menjadi kawasan industri,” jelasnya.

Namun, karena arahan Presiden Jokowi untuk segera mendapatkan lokasi baru untuk menampung perusahaan-perusahaan yang pindah dari China ke Indonesia, timnya memutuskan memilih Batang.

“Kemudian kami putuskan untuk membangun kawasan industri di sini dengan berbagai dinamika,” imbuhnya.

Bahlil juga menyebutkan bahwa KIT Batang adalah satu-satunya kawasan industri yang tidak memiliki rencana induk (master plan) pada awal pengembangannya.

“Ini hanya keberanian saja. Jadi, jujur, untuk tahap pertama seluas 450 hektar, rencana induknya hanya berdasarkan intuisi. Tidak semua yang dirancang oleh konsultan asing hasilnya bagus. Buktinya, dengan intuisi juga, Alhamdulillah, hasilnya seperti yang kita lihat hari ini,” ujarnya.

Sebagai informasi, total rencana pengembangan KIT Batang mencapai 4.300 hektar yang terbagi menjadi empat tahap, dengan target mampu menyerap 250.000 pekerja. Saat ini, pengembangan KIT Batang masih berada pada fase pertama seluas 450 hektar.

Karena tahap pertama sudah terisi penuh, kini telah dibuka pengembangan untuk tahap kedua seluas 400 hektar. Saat ini, sudah ada 18 perusahaan yang berinvestasi dengan nilai investasi sebesar 14,8 triliun rupiah dan menyerap hampir 19.000 tenaga kerja. (HEV/AZR)

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *